Sunday, August 26, 2012

Bidadari-Bidadari Syurga Dan Sifat-Sifatnya



Kitab suci Al-Qur’an Al-Karim Allah s.w.t. telah menjelaskan bahwa kenikmatan-kenikmatan didalam syurga itu kekal, tidak ada habisnya, kesenangan di syurga terus menerus, tidak henti-hentinya. Makan, minuman, pelayan, para bidadari dan lain-lain lagi. Ringkasnya segala macam kelezatan di syurga adalah tanpa hitungan sama sekali dan berkekalan seterusnya serta semuanya serba menyenangkan dan memuaskan hati.

    Perhatikan Firman Allah SWT :

”Para ahli syurga itu sama duduk-duduk diatas sofa yang bertahtakan emas dan batu permata, mereka duduk bersandar diatasnya, berhadap-hadapan antara orang serorang dengan lain-lainya. Mereka pun dilayani oleh anak-anak muda yang beredar berkeliling dan tetap saja pelayan-pelayan tadi membawa mangkuk, cerek dan piala yang penuh berisi minuman yang memancar jernih. Mereka tidak merasa pening kepala dan tidak pula menjadi mabuk kerana minuman tadi. Dan buah – buahan juga dihidangkan, mana saja yang mereka pilih. Demikian pula daging burung, mana saja yang mereka inginkan. Lagi pula bidadari-bidadari yang bermata bulat jelita sekali, bagaikan mutiara yang tersimpan baik-baik. Itulah sebagai balasan dari amalan-amalan yang mereka telah kerjakan.” (QS. Al-Waqi’ah : 15-24)



    Kemudian Firman Nya

”Para ahli Syurga itu memiliki bidadari yang sopan setia lagi pula bermata jelita, mereka itu adalah bagaikan telur yang tersimpan rapi.” (QS. Ash Shaffat : 48-49)

    Dan Firman Nya :

”Para ahli Syurga itu di karuniai bidadari-bidadari yang duduk diatas hamparan yang ditinggikan. Sesungguhnya Kami menjadikan bidadari-bidadari itu dengan kejadian yang baru, maka Kami jadikanlah mereka sebagai gadis-gadis yang suci, penuh kecintaan dan sebaya saja umurnya. Itu semua untuk dikaruniakan kepada orang – orang yang menerima catatan amalnya dengan tangan kanannya.” (QS. Al-Waqi’ah : 34-38)

    Firman Allah SWT :

”Dan Kami lenyapkan segala kedengkian dari hati para ahli syurga itu, sehingga mereka merupakan saudara – saudara, duduk berhadap-hadapan di atas ranjang. Mereka tidak pernah merasakan kelelahan dan tidak pula mereka itu akan dikeluarkan dari situ.” (QS. Al-Hijr : 47-48)

Kita perhatikan Firman Allah SWT yang termaktub di dalam kitab suci Al-Qur’an.

    Firman Allah SWT :

”Demikianlah, dan Kami berikan kepada mereka bidadari.” (QS. Ad-Dukhan : 54)

    Berfirman Allah SWT :

”Mereka bertelekan di atas dipan–dipan berderetan dan Kami kahwinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli.” (QS. At-Thur : 20)

    Dan Firman Nya :

”Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik.” (QS. Ar Rahman : 70)

    Dan Firman Nya :

”(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, di pingit dalam rumah.” (QS. Ar-Rahman : 72)

    Kemudian Firman Nya :

”Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung. Dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan. Penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (QS. Al-Waqiah : 35-37)

Kemudian Firman Nya :

”Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan buah-buahan anggur dan gadis-gadis remaja yang sebaya.” (QS. An-Naba’ : 31-33)

Sekarang perhatikan sebuah hadis yang diriwayatkan oleh para Imam yang tidak diragukan kesahihan hadisnya.

Bersabda Rasulullah s.a.w. :

”Sesungguhnya pertama kali kelompok yang memasuki syurga itu adalah bagaikan rupa bulan tanggal empat belas (yakni bulan purnama), kemudian orang-orang yang masuk dibelakang mereka itu adalah sebagai bintang di langit yang terang cahayanya. Mereka itu didalam syurga tidak akan mengeluarkan kotoran kecil atau besar, juga tidak pernah berludah atau berhingus. Sisirnya adalah terbuat dari emas sedang keringatnya adalah bagaikan minyak kasturi dan perapiannya adalah kayu harum. Isteri-isteri mereka adalah bidadari-bidadari yang jelita-jelita matanya. Mereka itu di titahkan sebagai seorang lelaki yang sama, sebagaimana rupa ayah mereka yakni Nabi Adam, tingginya ada enam puluh hasta kelangit (yakni keatasnya).” (HR. Bukhari, Muslim dan Tirmidzi).



Bersabda Rasulullah s.a.w. dalam hadis yang sama:

”Sesungguhnya kelompok pertama yang masuk syurga adalah seperti rupa bulan di malam purnama. Berikutnya adalah seperti bintang yang paling terang sinarnya di langit. Mereka tidak buang air besar, dan tidak meludah. Sisir mereka dari emas, minyak mereka misik, asapannya adalah kayu gaharu, pasangan mereka adalah bidadari, akhlak mereka seperti akhlak satu orang. Bentuk (postur tubuh) mereka seperti Nabi Adam as, 60 lengan di langit.” (HR. Bukhari Muslim dll. Al-Jami’ Al Shaghir : 3778, Shahih Al-Jami’ : 2015)



Dari Abu Said al-Khudri ra, Rasulullah s.a.w. bersabda :

”Sesungguhnya ahli syurga yang paling rendah tingkatannya adalah seseorang yang Allah palingkan wajahnya dari Neraka kearah syurga dan ditampakkan padanya satu pohon syurga yang rindang. Lalu orang itu berkata : ”Ya Allah dekatkanlah aku kepohon itu agar aku bisa berteduh di bawahnya.” lalu Nabi s.a.w. terus menyebutkan angan-angan orang itu hingga akhirnya beliau (Nabi s.a.w.) bersabda:

”Apabila telah habis angan-anganya maka Allah berfirman kepadanya : ”Dia itu milikmu dan ditambah lagi sepuluh kali lipatnya.” Nabi s.a.w.  bersabda : ”Kemudian ia masuk rumahnya dan masuklah menemuinya dua bidadari syurga, lalu keduanya berkata : ”Segala puji bagi Allah yang telah menhidupkanmu untuk kami dan yang menghidupkan kami untukmu. Lalu laki-laki itu berkata : ”Tidak ada seorangpun yang dianugerahi seperti yang dianugerahkan kepadaku.” (HR. Muslim)



Hadis dari Anas ra :

”Sesungguhnya bidadari nanti akan bernyanyi di syurga. Kami para bidadari cantik disembunyikan khusus untuk suami-suami yang mulia.” (Sahih al Jami’ : 1602)





Hadis dari Abdullah Ibnu Mas’ud ra :

”Kelompok pertama kali yang masuk syurga, seolah wajah mereka cahaya rembulan di malam purnama. Kelompok kedua seperti bintang kejora yang terbaik dilangit. Bagi setiap orang dari ahli syurga itu dua bidadari syurga. Pada setiap bidadari ada 70 perhiasan. Sumsum kakinya dapat terlihat dari balik daging dan perhiasannya, sebagaimana minuman mereka dapat dilihat digelas putih.” (HR. Thabrani dengan sanad sahih dan Baihaqi dengan sanad hasan. Hadis hasan, sahih lighairi : Sahih al-Targhib : 3745)



Hadis lafaz Tarmidzi :

”Masing-masing mendapat dua bidadari, sumsum kakinya dapat dilihat dari balik daging kerana begitu cantiknya, tidak ada perselisihan diantara mereka. Dan tidak ada saling benci dihati mereka. Hati mereka seperti hati satu orang, mereka semua bertasbih kepada Allah pagi dan sore.” (HR. Tarmidzi)



Hadis al Miqdam Ibnu Ma’di Karib ra :

”Orang yang mati syahid memiliki 7 (yang benar 8) keistimewaan disisi Allah : (1) diampuni dosanya diawal kucuran darahnya, (2) melihat tempat duduknya dari syurga, (3) dihiasi dengan perhiasan iman, (4) dinikahkan dengan 72 bidadari syurga, (5) diamankan dari adzab kubur, (6) aman dari goncangan dahsyat di hari qiamat, (7) diletakkan diatas kepalanya mahkota kewibawaan satu permata dari padanya lebih baik dari pada dunia seisinya, (8) memberi syafaat kepada 70 orang dari kerabatnya.” (HR. Ahmad, Tirmidzi dan Baihaqi)



Hadis Mu’adz ibnu Ana ra :

”Barang siapa mampu menahan amarah padahal ia boleh saja untuk melaksanakannya, maka Allah memanggilnya dihadapan para makhluk hingga Dia memberikan hak untuk memilih yang ia suka dari bidadari.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah)



Lagi Hadis Mu’adz ra :

”Tidak ada seorang isteri yang menyakiti suaminya didunia melainkan bidadari yang menjadi pasangannya berkata : ”Jangan engkau sakiti dia, semoga Allah melaknatmu, sesungguhnya ia hanyalah bertamu (dirumahmu), hampir saja ia berpisah meninggalkan mu menuju kami.” (sahih al Jami’ : 7192)



No comments:

Post a Comment