Saturday, June 11, 2016

Kenapa Jari Kita Tidak Sama Panjang




Nenek moyang kita memiliki bentuk telapak tangan serta jemari yang mirip dengan simpanse modern: telapak tangan serta jemari yang panjang, namun ibu jarinya kecil dan lemah. Kegunaannya adalah amat kuat saat memegang dahan, namun lemah saat mencubit atau memeras sesuatu.

Kini, tangan kita telah berevolusi dengan bentuk telapak serta jari jemari yang jauh lebih pendek. Ibu jari, telunjuk, dan jari tengah, memiliki dasar yang lebih kuat untuk menghadapi tekanan yang lebih besar.

Bahkan, ibu jari memiliki tiga otot pendukung yang tak lagi dimiliki oleh simpanse. Selain itu, telapak juga memiliki tambahan bantalan lemak, yang berguna untuk melindungi tangan serta membantu menggenggam sesuatu.

Para peneliti memiliki beberapa teori untuk menjelaskan mengapa perubahan ini terjadi pada struktur tangan. Salah satu teori yang paling populer adalah, untuk membuat peralatan yang lebih baik, diperlukan pula genggaman yang lebih baik. Apalagi pembuatan dan penggunaan peralatan dengan tangan, semakin berkembang.

Teori lainnya adalah berkat kebutuhan untuk melempar serta memukul sesuatu. Terori ini mirip teori sebelumnya, bahwa manusia harus menggenggam sesuatu secara tepat dengan penuh kekuatan. Contohnya adalah saat pitcher melempar bola baseball, atau memegang kampak untuk menebang pohon.

Teori ketiga, terkait dengan pertahanan manusia menggunakan tangan. Tangan adalah satu-satunya senjata yang amat kuat yang dimiliki oleh manusia, apalagi saat membentuk menjadi kepalan. Hasil penelitian menunjukkan, kekuatan tinju ternyata sama besarnya dengan tamparan. Namun, kerusakan jaringan dan tulang pada lawan lebih besar kemungkinannya jika dilakukan dengan tinjuan.

Saat tangan kita membentuk kepalan, tak ada sisa ruang di dalam kepalan tersebut. Hal ini disebabkan oleh panjang pendeknya tulang yang membentuk jemari, termasuk ibu jari yang terpendek namun memiliki letak yang sempurna untuk membela diri.

No comments:

Post a Comment